Secarik catatan seorang pelajar sungguh tak berguna
Khususnya apabila lembaran itu hanya berisi sebuah kebosanan dan kebimbangan akan setumpuk tugas dan evaluasi
Tak ada ide-ide hebat
Tak ada materi apapun yang berguna
Tak ada masalah politik di dalamnya
Tak ada pula kosa kata puitis sebagai referensi para pembacanya
”Rasa bosan menderaMerasuk kalbu nan jiwaHujan turunMembasahi bumi nan dirasa-Nya keringMungkin juga untuk mengingatkan insan-insan yang lalai akan kekuasaan-NyaAku duduk di hadapan monitor berskala sedangDengan wajah tertekuk karena bosanSelembar portofolio tergolek lemah tak berdaya di samping kirikuDengan sebatang pensil menggelinding pasrah karena anginSeakan menunggu untuk digarapNamun aku tetap menatap ke monitorMengerjakan tugas lainMeski yang lain pun masih menungguEvaluasi menunggu untuk dibahasMerasa tak ada secuil pun perhatian dariku yang malang iniKebimbangan terasaBelum lagi hiburan-hiburan yang ditawarkan oleh benda kecil bermonitor dihadapanku iniBenda sialan perenggut perhatianKarya sastra nan menggantung terus menggoda untuk segera dituntaskanKarya sastra yang tak hentinya menggoda nafsu kepuitisankuRasa bimbang kian menderaNamun ku hanya dapat menarik rambut kesalDan menulis secarik puisi membosankan”
Author : Y-Dami